Februari 16, 2011

perang idiologi


Idiologi saat ini semakin berkembang dengan pesat mulai dari kapitalisme yang berkembang menjadi Neoliberalisme, komunisme pun berkembang menjadi Neokomunisme, Nazisme berkembang menjadi
Neonazisme. Idiologi-idiologi tersebut terus bertarung meperebutkan pengaruh di negara berkembang
termasuk Indonesia, akankah pancasila mampu bertahan dari serangan idiologi Neoliberalisme? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Saat ini pemerintah Indonesia mulai memakai Noeliberalisme meskipun para politisi kita sering berbincang dan membahas dan mengatakan bahwa dirinya menganut pancasila akan tetapi dalam pelaksanaannya mereka seperti menganut faham Neoliberalisme, sejarah Neoliberalisme berawal dari krisis di Amerika selatan, ketika Amerika Selatan di landa krisis IMF mensyaratkan Neoliberalisme sebagai syarat mendapatkan utang IMF.
Ciri dari faham ini adalah privatisasi perusahaan pemerintah, dengan diterapkannya neoliberalisme rakyat amerika selatan semakin menderita dan kekayaannya hanya dinikmati segelintir orang, saat ini negara amerika selatan merubah idiologi mereka dengan revolusi rakyat, di negara kaya minyak revolusi tersebut dinamakan revolusi bolivarian yang di ambil dari nama pahlawan venezuela simon bolivar, akankah di negri kita terjadi revolusi rakyat? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Saat ini rakyat indonesia semakin menderita sementara kekayaan kita di nikmati segelintir orang lihatlah di televisi berapa banyak rakyat indonesia yang mati bunuh diri, pilihan rakyat indonesia hanyalah utang, kurangi makan, bunuh diri kemanakah pertumbuhan ekonomi yang kata pemerintah meningkat?. Seharusnya penguasa memilih idiologi berdasarkan faham yang melindungi rakyat bukan malah melindungi kaum kapitalis.
Saat ini terdapat banyak idiologi yang berebut pengaruh di indonesia sehingga kita harus memilih faham yang cocok kondisi negara kita saat ini.
Akankah kita memilih faham neoliberalisme? Padahal faham sangat merugikan orang-orang yang tertindas. Faham manakah yang sesuai dengan kebudayaan kita? Itu pertanyaan yang sulit untuk dijawab tapi harus kita jawab karena menyangkut kelangsungan hidup kita, apakah kita harus memilih faham campuran dari ketiga faham tersebut? Pilihannya ada pada cara pandang anda.

Resensi buku Neoliberalisme Mencengkram Indonesia

Judul Buku : Neoliberalisme Mencengkram Indonesia
penulis : Awalil Rizky dan Nasyith Majidi
penerbit : E publishing Company
Ada dua fenomena yang saling bertolak belakang berkenaan dengan pemahaman publik tentang
apa yang terjadi dalam dinamika perokonomian indonesia, pertama, istilah dan angka ekonomi cenderung mendominasi headline news media-media nasional. Kedua, banyak orang yang jadi bingung dengan penjelasan para ahli mengenai ulasan-ulasan ekonomi tadi terutama penjelasan dari para ahli dari kalangan pemerintah. Disini penulis menggambarkan mengenai situasi indonesia saat ini, penulis dalam buku ini juga mempertanyakan apakah Indonesia benar-benar pulih dari krisis ekonomi 1997?
arus utama pemerintahan menganggap sudah ada perbaikan, hampir semua paket reformasi menuruti agenda IMF.
Terdapat perbebedaan mengenai penyebab utama krisis, terutama berkenaan dengan bobot dari faktor-faktor yang diidentifikasi, Buku ini harus di baca karena isinya berbobot bagi aktivis mahasiswa ataupun mahasiswa secara umum membaca buku ini sebagai tonggak membangun bangsa untuk masyarakat awam buku ini penting sebagai pedoman dalam pemilu yaitu jangan memilih calon yamg berpandangan neoliberalisme.

mencoba menggunakan zram di raspberry pi

saya beberapa hari yang lalu mencoba mengaktifkan zram untuk membuat cadangan jika ram udah hampir penuh untuk dipindah ke zram, sejauh ini...